Produksi Arang Tempurung Tradisional |
Rendahnya kualitas arang tempurung kelapa membuat
pemanfaatan menjadi produk turunan selanjutnya menjadi terbatas dan terkendala.
Sebagaian besar produksi arang tempurung kelapa masih dilakukan secara tradisional
bahkan banyak yang tidak menggunakan kaidah yang benar seperti menyiram air
untuk memadamkan arang yang masih berupa bara api. Salah satu produk turunan
arang tempurung yang memiliki kualitas dan nilai tambah yang tinggi adalah
untuk produksi arang aktif (activated carbon). Ada lebih dari 150 varian
arang aktif dan penggunaannya sangat luas pada berbagai industri. Sebagai negara dengan luas kebun kelapa terluas di dunia, tentu, sebuah
peluang yang sangat menarik dan masih sangat terbuka.
Produksi arang aktif dimulai dari bahan baku arang yang
berkualitas. Kualitas arang yang tinggi dibuat dari bahan baku memenuhi standar
dan proses produksi modern. Pengaturan kondisi operasi berupa suhu, waktu
tinggal dan kecepatan pemanasan adalah sejumlah variable proses yang harus
dilakukan dengan mudah untuk menghasilkan produk yang standard dan stabil. Untuk mencapai
kualitas produk yang diinginkan juga dilakukan dengan pengaturan kondisi
proses. Efisiensi energi dan konversi ke produk yang tinggi adalah parameter untuk tercapainya
derajat keekonomian proses produksi yang tinggi.
Sementara proses batch telah banyak dilakukan, dibawah ini
skema proses produksi arang tempurung kelapa secara semi-kontinyu, sebelum
meningkat ke proses kontinyu. Sumber
panas dihasilkan dari gasifikasi sekam padi. Hal ini karena sekam padi banyak
tersedia di berbagai tempat dan masih dianggap limbah sehingga belum
dimanfaatkan. Seluruh uap dari hasil pirolisis di recycle sebagai sumber bahan
bakar di tungku bersama gas dari gasifikasi sekam padi. Pirolisis dengan sistem
indirect heating memungkinkan proses yang terjadi benar-benar tanpa oksigen
atau hampa udara. Pada akhir proses akan didapat produk berupa produk utama
berupa arang tempurung kelapa dari proses pirolisis dan arang sekam sebagai
produk samping dari proses gasifikasi. Kualitas dan kuantitas arang yang
dihasilkan dari gasifikasi juga berbeda dengan arang dari proses pirolisis
karena kondisi operasi dan adanya oksigen pada proses gasifikasi.