Sampah kota |
Mengomposkan sampah dalam jumlah besar sering menimbulkan banyak masalah, hal ini karena teknologi pengomposan yang digunakan masih belum efisien. Pengomposan yang bisa berlangsung cepat, mudah, murah, bersih dan efisien menjadi solusi masalah sampah tersebut. Tentu tidak semua jenis sampah bisa dikomposkan, hanya sampah organik saja yang bisa dibuat kompos. Padahal sampah yang berasal dari rumah tangga atau masyarakat sangat beragam dan bercampur menjadi satu. Hal tersebut menjadi masalah tersendiri sebelum mengolah sampah organik tersebut untuk menjadi kompos. Pemilahan (sorting) adalah hal yang dilakukan pertamakali sebelum pengomposan, yakni memisahkan bahan organik dan anorganik.
Tandan kosong kelapa sawit |
Rotary composter adalah alat yang mampu mengolah kompos dengan bersih dan efisien. Bahan baku atau sampah organik bisa dimasukkan setiap harinya dan demikian juga kompos bisa dipanen setiap hari. Proses pengomposan dalam rotary composter juga bisa cepat, hal ini karena mencapai suhu optimum pengomposan dan pengadukan juga mudah dilakukan dengan alat ini. Hanya butuh waktu kurang lebih 2 minggu kompos telah berhasil dipanen. Air lindi dari pengomposan tersebut juga mudah ditampung, yang selanjutnya bisa digunakan sebagai pupuk cair organik.
Kebutuhan pupuk organik juga semakin besar karena pertanian dan perkebunan organik semakin banyak dilakukan. Kesadaran akan lingkungan dan kualitas pangan semakin mendorong pertanian dan perkebunan organik tersebut. Keberlanjutan (sustainibility) menjadi kata kunci untuk berbagai aktifitas terkait lingkungan saat ini tidak terkecuali untuk produksi (pertanian/perkebunan) maupun produk-produk yang dihasilkannya. Teknologi pengomposan secara kontinyu dengan rotary composter akan menjadi pilihan karena efisien, bersih, bisa untuk kapasitas besar dan mudah dalam operasionalnya.