Sabtu, 21 Mei 2016

Pemurnian Biogas Dengan Kolom Water Absorber-Stripper


Seiring dengan besarnya kebutuhan energi yang terus meningkat dan keterbatasan persediaan energi fossil telah mendorong pemanfaatan energi terbarukan, yang salah satunya adalah biogas. Biogas yang dihasilkan kemudian bisa dimurnikan sehingga bisa digunakan sebagai sumber panas, listrik maupun bahan bakar kendaraan. Komponen utama biogas adalah gas metana, yang setiap bahan organik memiliki kandungan berbeda-beda. Kisaran gas metana dalam biogas (raw biogas) antara 50% - 60%, sedangkan gas karbondioksida menempati peringkat kedua dengan prosentase berkisar 40%-60% atau sebagai kontaminan utama, diikuti gas-gas lain seperti H2S, H2O, N2, H2 dan O2. Gas CO2 dan H2S dengan adanya uap air akan bersifat korosif pada generator untuk produksi listrik maupun kendaraan (IC engine/Internal Combustion Engine), sehingga prosentasenya harus dibuat serendah mungkin atau kadar metana dibuat setinggi mungkin.  Kadar metana yang tinggi berarti juga meningkatkan nilai kalor biogas tersebut.



Salah satu metode untuk pemurnian biogas adalah dengan water absorber (water scrubber) yakni berdasarkan absorbsi fisik. Pemurnian ini dilakukan dengan prinsip kontak gas-cair secara lawan arah (counter-current) pada suhu lingkungan dan bertekanan. Pemurnian biogas dengan cara ini paling banyak digunakan karena paling mudah dan paling murah, ditambah ada sejumlah keuntungan lain berupa lebih stabil, lebih aman dan ramah lingkungan. Gas CO2 dan H2S terlarut dalam cairan absorben (air) melalui aliran bawah kolom. Hal ini disebabkan gas CO2 dan H2S lebih soluble dibanding gas CH4 di dalam air. Pada praktek water absorber ada 2 cara yang dilakukan yakni water absorber dengan regenerasi dan water absorber tanpa regenerasi. Water absorber dengan regenerasi membutuhkan sedikit air dan water absorber tanpa regenerasi membutuhkan banyak air.


Pada water absorber dengan regenerasi selanjutnya air yang mengandung CO2 dan H2S kemudian diregenerasi ke dalam kolom stripper. Dengan metode tersebut mampu dihasilkan biogas dengan kandungan CH4 95% dan yield CH4 mencapai 97%. Keuntungan proses ini adalah mudah dalam meregenerasi absorbent dan simultan dalam H2S dan CO2 removal. Dalam meregenerasi air perlu diperhatikan nilai baku mutu air dengan kadar baku mutu H2S dala air adalah 0,05 mg/L. Jika kadar H2S sudah mendekati batas baku mutu maka air harus diganti dengan air murni.



Kolom bahan isian (packed column) maupun kolom stage-wise contact seperti bubble cap column dan plate column bisa digunakan untuk pemurnian biogas seperti diatas. Pada prakteknya kolom bahan isian lebih banyak digunakan untuk maksud tersebut. Pemilihan packing pada kolom bahan isian adalah hal penting untuk meningkatkan efisiensi proses tersebut. Hidrodinamika terutama pada kolom bahan isian adalah fenomena proses yang seharusnya perlu diketahui oleh operator maupun engineer proses pemurnian biogas tersebut. Ujicoba skala laboratorium akan banyak membantu pemahaman proses bagi operator maupun engineer untuk menunjang optimalisasi kinerja unit pemurnian biogas tersebut.
Proses water absorber berdasarkan dari perbedaan kelarutan CH4 dan CO2 di air. Gas CO2 lebih terlarut daripada gas CH4, sehingga ketika raw biogas dikontakkan dengan air, hampir semua CO2 dari raw biogas tersebut terserap ke dalam air. Pada akhirnya tingkat kemurnian yang tinggi yakni 95% dengan yield yang tinggi juga yakni bisa lebih 95% bisa tercapai. H2S juga lebih terlarut (soluble) daripada CH4 sehingga akan terserap ke dalam air secara simultan bersama CO2. Saat ini ada beberapa teknik pemurnian biogas yang banyak (populer) dan favorit digunakan pada industri komersial yakni absorbsi (penyerapan) fisis menggunaan air atau pelarut organik, absorbsi kimia menggunakan MEA atau DEA, dan adsorbsi (penjerapan) padatan dengan arang aktif (activated carbon). Water absorber khususnya adalah teknik yang populer yang digunakan untuk pemurnia biogas di Swedia dan inilah juga yang kelihatannya paling cocok diterapkan di Indonesia. Pada kesempatan yang lain berbagai teknik pemurnian tersebut insyaAllah akan kita bahas.

Sedangkan masalah di sektor hulu adalah bagaimana meningkatkan yield biogas. Apabila target yield tidak tercapai maka kuantitas energi dari biogas tidak akan terpenuhi. Pada kasus produksi biogas dari limbah pabrik sawit atau POME (Palm Oil Mill Effluent) dengan output berupa listrik yang dijual ke pihak lain seperti PLN atau industri, apabila jumlah dan kualitas listrik tersebut tidak mampu memenuhi target produksi maka usaha atau aktivitas tersebut akan merugi. Untuk bisa mendapatkan output listrik yang jumlah dan kualitas sesuai target sangat terkait pada sektor hulu berupa yield (raw) biogas dari fermentasi (bio-proses) bahan bakunya (substrat) dan sektor lebih hilir berupa pengolahan atau pemurnian (raw) biogas tersebut. Aktivitas mikroba pada produksi (raw) biogas tersebut sangat terpengaruh dari suhu, konsentrasi substrat, waktu proses (residence time) dan hampa udara (anaerob). Kondisi optimal harus dibuat sehingga kinerja mikroba biogas juga optimal, termasuk adalah pemilihan mikroba yang akan digunakan untuk mengurai substrat tersebut menjadi biogas. Sejumlah teknik terkait ini bisa digunakan untuk mencapai kondisi optimal tersebut. 

2 komentar:

  1. terima kasih ilmunya pak.
    yang saya mau tanyakan adalah jalur inlet gas dari reaktor dan jalur oulet gas too engine apakah dibuat sejajar tingginya atau berbeda letak ketinggiannya
    terima kasih pak

    BalasHapus
  2. Hotels near Foxwoods Casino, CT - Mapyro
    Hotels 영천 출장샵 1 - 12 of 대전광역 출장안마 62 — Looking for hotels near Foxwoods 원주 출장안마 Casino, CT near Foxwoods Casino, CT near 1xbet 먹튀 Foxwoods? Choose from 56 hotels within a 20 minute 태백 출장샵 walk.

    BalasHapus