Apabila kita melihat pabrik-pabrik kimia pada umumnya
hanya nampak menara-menara tinggi seperti pipa-pipa yang
dipancangkan ke bumi. Tetapi disitulah sebenarnya salah satu proses utama pabrik
kimia terjadi. Proses yang dilakukan dalam menara atau kolom-kolom tinggi
tersebut umumnya adalah absorbs, stripsi dan distilasi. Proses-proses tersebut
diatas selalu melibatkan cairan sebagai salah satu komponen utamanya.
Sejauh ini dikenal dua pola aliran ideal yakni plug flow dan mixed flow, tetapi kenyataan dilapangan tidak pernah ada pola aliran yang benar-benar plug flow atau mixed flow seratus persen. Pada kolom bahan isian penyimpangan itu terjadi karena fluida tidak menempuh rute yang sama sepanjang kolom sehingga menyebabkan perbedaan waktu tinggal dalam kolom yang berakibat pada pencampuran atau mixing yang terjadi.
Deviasi yang umum terjadi dalam kolom adalah chanelling,
recycling atau daerah stagnant dalam kolom tersebut. Deviasi dari aliran ideal
dapat diklasifikasikan dalam 2 tipe, yang pertama fluida mengalir melalui kolom
pada kecepatan yang berbeda yang disebabkan “chanelling” dan “dead zone”
sehingga elemen fluida tidak tercampur sempurna secara local tetapi sisa-sisa
elemen itu memisahkan secara parsial dan bergerak sepanjang kolom. Yang kedua deviasi
berhubungan dengan tingkat pencampuran lokal atau micromixing, sebagai contoh
adalah adanya local mixing atau difusi pada arah aliran sepanjang kolom.
Pola aliran pada pipa atau kolom diekati sebagai aliran plug
flow daripada mixed flow.
Variabel-variabel lain seperti aliran gas dan jenis bahan isian perlu
ditambahkan untuk menganalisa pola aliran tersebut secara komprehensif. Jenis
bahan isian (packing) sangat berpengaruh terhadap hal ini, karena setiap bahan
isian memiliki karakteristik tersendiri, misalnya raschig rings akan berbeda
dengan jenis pall ring. Ketika kondisi optimum operasi kolom didapatkan maka
kinerja pabrik kimia akan menjadi lebih maksimal karena kolom-kolom tersebut
adalah salah satu alat utama pada pabrik kimia.