Kamis, 01 Januari 2015

Pemipaan Fluida dan Interkoneksi (Bagian 1)







Bahan-bahan biasanya disimpan dan dihandle dalam bentuk fluida. Fluida-fluida dalam hampir semua process engineering tidak bisa dihandle pada saluran terbuka tetapi membutuhkan saluran tertutup.  Pada jaman dahulu saluran tertutup tersebut terbuat dari batang kayu yang dilubangi (hollowed log), kemudian juga dari bagian kayu atau tanah liat (barang tembikar). Perkembangan pengolahan besi membawa ke arah pembuatan pipa dari besi cor ataupun besi tempa sehingga memungkinkan adanya standarisasi dimensi dan konektornya (fitting). 




 
Sejumlah bahan pipa yang masih digunakan pada profesi engineering saat ini antara lain : glass, plastik, ceramic, besi, nickel, lead, rubber, brass, copper, concrete dan asbestos sedangkan kayu juga masih bisa dijumpai dibeberapa tempat. Metode untuk menyambung pipa pada umumnya sama untuk semua bahan tersebut. Metode tersebut antara lain : ulir drat (threaded),  bell-and-spingot, flange, las (welded)  dan konektor (fitting). 

1.     Koneksi Ulir Drat (threaded connections)
Koneksi ulir drat ini paling banyak digunakan di industri karena kepraktisannya baik besi cor, besi tempa, kuningan ataupun plastik. Sistem ini sangat mudah karena diameter luar (OD) pipa dijaga konstan dengan toleransi 1/64-in oversize dan 1/32-in undersize dan diameter dalam (ID) dari konektor (fitting) juga dibuat sama untuk semua material. Pipa dengan diameter lebih besar 12 in jarang dibuat ulir-drat dan OD-nya terkait ukuran pipa tersebut. 


Pipa besi pada asalnya diklasifikasikan menjadi menjadi 3 ketebalan untuk perbedaan tekanan operasi , yaitu : standard, extra-strong (extra-heavy) dan double-extra-strong. Klasifikasi diatas sekarang sudah tidak terpakai dan ketebalan mengikuti set formula dengan diekspresikan dalam “schedule number” seperti dikeluarkan oleh American Standards Association, yakni 10, 20, 30, 40, 60, 80, 100, 120, 140 dan 160. 

Untuk pipa dibawah 10 in, pipa schedule 40  identik dengan pipa “standard” pada klasifikasi terdahulu, dan schedule 80 identik dengan pipa “extra-strong” . Dan tidak ada schedule number yang ekuivalen dengan “double-extra-strong” dan pipa schedule 160 hanya bisa diperoleh pada pipa lebih kecil dari 4 in. 


Untuk moderate high pressure sampai dengan 6000 psi (408,3 atm), stainless steel dengan ulir drat sering digunakan. Sedang untuk tekanan lebih tinggi khususnya temperatur tinggi, alloy steel dan special compression fitting serta needle valve digunakan. 


Pipa besi cor (cast-iron pipe) pada umumnya tidak ada ulir drat, tetapi bisa saja pada penggunaan khusus seperti pada air tekanan tinggi. Ketika dibuat ulir drat, dimensi hampir sama dengan pipa besi tetapi ketebalan sering berbeda pada beberapa kasus.
Pipa besi tempa (Wrought-iron pipe) memiliki kemampuan superior terhadap korosi dan banyak digunakan khususnya untuk hot water piping dan instalasi bawah tanah. Sedangkan pipa kuningan (brass pipe) dan pipa tembaga (copper pipe) digunakan ketika kebutuhan ketahanan korosi lebih besar. 

2.     Konektor (Fitting)
Pipa yang dibuat ulir drat selanjutnya disambung dengan konektor (fitting). Sejumlah konektor khusus lainnya biasanya tersedia sesuai permintaan dan bisa menyelesaikan hampir semua masalah pemipaan. 

(Bersambung)…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar