"Maka apabila langit telah terbelah, dan menjadi merah mawar seperti (berkilapan) minyak." – (QS.55:37)
Selain disebut dalam Al Qur'an, wewangian dari mawar juga termasuk salah satu yang digunakan Nabi Muhammad Shallallahu'Alaihi Wassalam.
Indonesia terkenal dengan produsen berbagai minyak atsiri, diantaranya minyak nilam, minyak kayu putih, minyak daun cengkeh dan lain sebagainya. Penggunaan utama minyak atsiri terutama untuk bidang pangan, farmasi, wewangian (parfum). Potensi negeri ini untuk mengembangkan minyak atsiri sangat besar karena faktor iklim, luas lahan dan kesuburan tanahnya. Minyak atsiri bunga mawar adalah salah satu potensi yang menarik untuk dikembangkan karena harga jual minyak mawar yang menarik atau salah satu minyak atsiri termahal, produsen belum banyak dan pohon bunga mawar bisa tumbuh baik di Indonesia. Pohon ini bisa tumbuh dari dataran rendah hingga dataran tinggi yakni sekitar 1500 m dari permukaan laut.
Harga minyak bunga mawar (rose oil) kurang lebih 50 juta rupiah per kg dan untuk menghasilkan 1 kg minyak mawar dibutuhkan 4 ton bunga mawar. Bila bibitnya benar dan ditanam secara intensive maka per hektar per tahun lahan bisa menghasilkan 75 ton bunga mawar. Apabila dikonversi ke jumlah minyak dihasilkan per hektar per tahun maka hasilnya 18,75 kg atau sekitar 937,5 juta rupiah. Sangat tinggi nilainya dan sangat menarik tentunya dari sisi ekonomi.
Ketika pertanian intensif dijalankan dengan harapan keuntungan yang sangat tinggi tersebut, maka faktor budidayanya tentu juga membutuhkan upaya ekstra untuk mencapai target produksi tersebut. Biochar dan IOT (Internet of Things) Akan efektif digunakan untuk membantu mencapai target tersebut. Biochar akan menjadi rumah-rumah mikroba tanah sehingga akan memperbaiki struktur fisika tanah dan juga mampu mensistesis berbagai bahan organik menjadi nutrisi atau pupuk bagi tanaman tersebut. Penggunaan biochar dengan kompos juga banyak digunakan untuk hasil pemupukan yang optimal. Selain itu biochar juga akan menahan sejumlah nutrisi tanaman atau pupuk tersebut dengan pori-porinya dari pencucian (leaching) sehingga pemupukan semakin efektif dan efisien. Biochar juga akan membantu menjaga kelembaban air dalam tanah dengan struktur pori-porinya dan juga memperkaya karbon (C) organik.
Selanjutnya dengan IOT maka kondisi pertanian bunga mawar tersebut bisa dipantau secara cepat, tepat dan akurat. Ketersediaan nutrisi dan jenis nutrisi yang sesuai bagi pohon mawar, kelembaban udara, kebutuhan air dan lain sebagainya bisa dengan mudah dipantau dari jarak jauh. Aplikasi di smartphone, gadget maupun komputer PC bisa digunakan untuk mengukur dan memantau kondisi pertanian bunga mawar tersebut. Semakin lengkap sensor-sensor yang digunakan maka akan semakin lengkap data yang disajikan sehingga analisis juga semakin baik untuk pengambilan keputusan. Penguasaan terhadap karakteristik budidaya bunga mawar akan memudahkan menganalisis berbagai data yang disajikan tersebut.
Penyulingan atau mengekstrak minyak mawar
Penyulingan (steam distillation) adalah cara mengekstrak minyak atsiri yang paling umum digunakan, tidak terkecuali untuk minyak bunga mawar. Sejarah panjang tentang penyulingan minyak atsiri telah membuktikan keberhasilan metode atau cara ini. Bunga mawar dari kebun dipetik selanjutnya dimasukkan ke tabung distilasi atau tabung penyulingan. Kukus (steam) lalu masuk ke dalam tumpukan bunga tersebut dan selanjutnya dikondensasikan sehingga mencair. Ada 2 zat yang ditampung dalam tabung yakni minyak dan air. Keduanya bisa dipisahkan dengan mudah dengan dekanter. Alat mekanik untuk bongkar-muat bunga mawar dalam tabung penyulingan sangat membantu operasional penyulingan tersebut.
Penggunaan air untuk kondensasi atau pengembunan juga diusahakan sehemat mungkin. Rancangan alat penukar panas (heat exchanger) yang efisien akan membuat penggunaan air pendingin semakin minimal. Setelah air digunakan untuk mengembunkan uap yang berisi campuran minyak dan air tersebut, maka suhunya akan meningkat. Untuk bisa digunakan lagi air tersebut didinginkan dalam menara pendingin (cooling tower) dan begitu seterusnya. Tungku juga harus dirancang efisien yang membuat konsumsi bahan bakar untuk penyulingan bisa diminimalisir. Isolasi panas pada berbagai bagian tungku dan tabung distilasi diperlukan untuk mencegah kehilangan panas yang membuat peningkatan penggunaan bahan bakar atau pemborosan. Dan akhirnya, minyak yang telah terpisah dari air selanjutnya disimpan, dikumpulkan dan siap dijual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar