Pada pabrik kimia
modern hampir semua telah menggunakan komputer untuk menjalankan
proses di pabrik tersebut. Sistem berbasis komputer tersebut adalah
DCS (Distributed Control System), yang fungsinya mengontrol proses
dalam pabrik kimia yang dijalankan tersebut. Dengan DCS seluruh unit
dalam pabrik kimia mudah dipantau (dimonitor) sekaligus dikontrol
sesuai kemauan operator. Calon operator baru perlu dikenalkan dan
dilatih dengan mekanisme kerja dan penggunaan DCS. Calon operator
baru sebaiknya juga ditraining pada miniplant atau unit proses manual
dan berbasis komputer sebelum masuk ke pabrik kimia sebenarnya.
Operator yang bekerja beberapa bulan biasanya sudah terlatih
mengoperasikan pabrik menggunakan DCS tersebut. Ketika para operator
pabrik tersebut hanya menjalani rutinitas tersebut, maka biasanya
mereka akan jenuh dan produktivitas kerja akan menurun. Kondisi ini
harus diantisipasi oleh manajemen ataupun pemilik pabrik tersebut
sehingga bisa segera diatasi permasalahannya. Salah satu yang bisa
dilakukan adalah membuat training untuk penyegaran tentang teori
dasar sekaligus meng-upgrade kemampuan mereka terkait proses kimia
tersebut. Upgrade kemampuan operator jelas mempunyai banyak manfaat
bagi pemilik pabrik ataupun bagi operator itu sendiri, seperti
antisipasi berbagai kegagalan proses dan kecelakaan, punya pemahaman
trouble shooting, maintenance hingga mampu optimasi proses dalam
pabrik tersebut.
Pada pabrik kimia
yang dijalankan secara manual hampir semua indikasi proses seperti
flowrate, tekanan, suhu, dan sebagainya dibaca pada alat instrument
secara lokal. Pengontrolan seperti membuka dan menutup kran juga
dilakukan secara manual. Pabrik kimia yang besar atau unit proses
tertentu selanjutnya bisa dibuat miniaturnya berupa miniplant atau
unit proses, dengan tujuan semua proses atau sebagian proses yang
ingin ditinjau dan disimulasikan bisa dengan mudah diamati lebih
khusus misalnya variabel tertentu yang kritis dalam pabrik kimia atau
unit proses tersebut. Untuk maksud tersebut bisa saja bahan yang
tembus pandang (transparan) seperti kaca atau akrilik digunakan
terutama menyesuaikan variabel atau fenomena proses yang akan
diamati, dan juga dengan proses kimia yang bisa diamati secara visual
akan lebih memudahkan pemahaman operator, lebih detail baca disini.
Untuk pemahaman dasar operasi proses kimia spesifik pada pabrik kimia
tersebut, maka miniplant atau unit proses manual tersebut sudah
sangat memadai untuk melatih para operator tersebut, terutama adalah
operator baru.
Sedangkan apabila
dibutuhkan alat simulasi yang lebih mewakili dengan kondisi aktual
pabrik kimia, maka pembelajaran proses kimia berbasis komputer
menjadi pilihan. Dengan tujuan tidak hanya memberi pembekalan bagi
calon operator baru yang akan masuk di pabrik kimia tetapi juga untuk
menyegarkan tentang teori dasar sekaligus meng-upgrade kemampuan
operator juga maka konfigurasi alat dan konten pembelajaran akan
diperkaya. Miniplant atau unit proses manual selanjutnya juga bisa
diupgrade dengan basis komputer tersebut. Pada miniplant atau unit
proses berbasis komputer ini maka pengamatan menggunakan
sensor-sensor, kemudian data-data yang diambil sensor tersebut diolah
oleh software sehingga output yang dihasilkan dapat lebih cepat dan
lebih akurat. Pengkayaan pada konten software sesuai tujuan daiatas
adalah menampilkan tujuan proses kimia dilengkapi teori dasarnya,
pengukuran, pemodelan, analisis data dan pengontrolan.
Dengan pemodelan
suatu model numerik dari suatu perubahan sistem dan perubahan dinamis
suatu sistem dapat digambarkan secara bertahap. Pemodelan juga
memungkinkan menyelesaikan permasalahan riil yang sulit dipecahkan
secara analitik. Pada analisis data, data yang diambil dari
pengukuran atau yang dihasilkan model atau bahkan yang diambil dari
file lain dapat diolah dengan software. Output dari software untuk
analisis data adalah suatu informasi yang informatif dan atraktif
seperti numerik, grafik, diagram dan tabel sehingga bisa dengan mudah
untuk menarik kesimpulan untuk disinkronkan dengan tujuan semula.
Software juga dapat digunakan untuk membuat program sederhana untuk
mengontrol sistem pada miniplant atau unit proses tersebut.
Jadi secara umum
keunggulan utama penggunaan software pada pembelajaran proses kimia
adalah kemampuannya melakukan integrasi semua perangkat, melakukan
analisa, pemodelan dan fungsi kontrol. Perangkat yang diintegrasikan
dalam software yakni piranti antarmuka (interface) dan sensor.
Piranti antarmuka atau interface adalah perangkat
penghubung/perantara antara aplikasi perangkat lunak (software)
dengan sensor. Sedangkan sensor adalah sesuatu yang digunakan untuk
mendeteksi adanya perubahan lingkungan fisik atau kimia. Sensor
dihubungkan ke interface lalu mengukur kuantitas perubahan fisik yang
terjadi dan mengubahnya menjadi tegangan output yang dapat dibaca
interface. Ada sangat banyak sensor tersedia, tinggal memilih yang
sesuai kebutuhan dan tujuan proses kimia yang akan dijalankan. Pada
akhirnya setelah operator mendapat training pembelajaran proses kimia
berbasis komputer maka akan lebih mudah menjalankan DCS bahkan
memiliki pengetahuan lebih dalam tentang proses kimia dalam pabrik
kimia atau unit proses tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar