Seperti halnya pada bidang biologi atau kedokteran ataupun
bidang lainnya, dalam ilmu teknik kimia yang merupakan ilmu untuk merancang dan
menjalankan pabrik kimia sangat dibutuhkan juga berupa model sehingga
memudahkan bagi siapa saja yang berkecimpung di bidang ini, baik akademisi,
peneliti maupun praktisi industri kimia. Tujuan pembuatan model atau peraga
tersebut untuk training operator baru atau pengenalan dasar maupun sampai tahap
ujicoba dan penelitian bisa dilakukan dengan model bahan dari plastik akrilik
dan kaca. Proses yang terjadi di pabrik kimia banyak yang tidak bisa diamati
secara visual karena sebagian besar berada di pipa-pipa dan kolom atau menara
yang tinggi. Pemilihan bahan akrilik dan
kaca karena keduanya transparan (tembus pandang) sehingga proses tersebut
menjadi tidak “misterius” karena bisa diamati secara visual dan ada indikasi
dengan alat ukur (instrument) yang dipasang. Bahan dari logam juga kadang masih
dibutuhkan untuk mendukung model atau peraga tersebut. Tentu saja, akrilik dan
kaca juga memiliki kekurangan dan kelebihan masing-masing misalnya terkait
mudah pecah, ketahanan panas dan tekanan dan sebagainya sehingga juga harus
dipilih variabel atau proses tertentu yang bisa dijalankan secara efektif
dengan material tersebut.
Skema HE (Heat Exchanger) |
Skema Distillation Column |
Skema Packed Column |
Pengenalan dan pemahaman proses bisa dilakukan dengan
pengenalan bentuk dan bagian-bagian detailnya atau pada model statis.
Bentuk-bentuk alat yang rumit dan yang pemasangan tersembunyi pada alat
sesungguhnya (aktual) bisa diamati dengan mudah. Analogi dengan model pada
biologi atau kedokteran tentang tubuh manusia misalnya, yakni pada subject
anatomi khususnya, maka organ seperti ginjal, pankreas, atau lever juga bisa
diamati dengan mudah bahkan disentuh dan dipegang dengan media berupa model
atau peraga tersebut. Komponen berupa baffle, flange, gasket dan sebagainya
pada alat heat exchanger juga demikian ataupun bubble cap, sieve tray, packing,
distributor dan berbagai interior kolom juga sama halnya. Walaupun proses tidak
berjalan atau beroperasi tetapi model statis sangat membantu terutama pada
orang yang baru terjun dalam proses kimia.
Selanjutnya meningkat pada model dinamis atau model yang
bisa beroperasi secara sesungguhnya baik hanya satu macam proses seperti
dekantasi atau hidrodinamika kolom atau bahkan rangkaian dari beberapa proses
misalnya pencampuran/pengadukan/mixing, fluidisasi dan stripper dalam kolom
bahan isian (packing column), sehingga menjadi satu kesatuan atau berupa
miniplant. Tinjauan berupa fenomena proses kimia misalnya pressure drop,
kavitasi pompa dan sebagainya bisa banyak diekspose dan diamati lebih detail
dengan model jenis ini atau model dinamis. Perfomance atau unjuk kinerja model
juga bisa dievaluasi, apalagi jika kondisi operasi mendekati kondisi aktual,
hal ini sungguh menarik. Ukuran atau dimensi atau skala kapasitas pada jenis
model miniplant sebaiknya juga jangan dibuat terlalu kecil sehingga fenomena
proses bisa diamati dengan jelas dan bisa mewakili proses aktual di lapangan
(pabrik kimia). Instrument seperti alat ukur perlu dilengkapi sehingga kondisi
operasi proses bisa terbaca dan dijalankan secara terukur (terkontrol).
Keuntungan lainnya bagi pihak yang berminat untuk mengembangkan dengan scale up
pada kapasitas pabrik kimia yang sebenarnya (commercial /industrial scale) maka
model miniplant sudah mendekati kondisi aktual. Selain itu model tersebut juga
bisa digunakan untuk mengenalkan mekanisme kinerja alat-alat dalam pabrik kimia
terutama bagi pendatang baru atau simulasi bagi para operator pabrik yang sudah
berpengalaman untuk operasional pabrik yang lebih baik (advanced) atau optimasi
proses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar