Minggu, 29 Maret 2015

Sudut Pandang Peneliti dan Pebisnis

Sudut pandang seseorang terhadap sesuatu hal akan mempengaruhi keputusan dan tindakannya. Begitu juga jenis tantangan juga dilihat dan disikapi berbeda-beda bagi setiap orang. Ketika bicara pada sisi produksi, baik peneliti atau pebisis juga memiliki perspektif sendiri-sendiri. Dimana kecenderungan pemikiran anda berarti disitulah kecenderungan posisi anda. Jauh dekatnya dan bagaimana mereka mengenali dinamika pasar atau perilaku konsumen atau bahkan sampai interaksi kemampuan mempengaruhi pasar adalah faktor pembeda antara peneliti dan pebisnis terkait aktivitas produksi.

Dalam kaitannya dengan produksi seorang peneliti umumnya terutama akan melihat tentang aspek kualitatif yakni bisa atau tidaknya suatu barang tersebut diproduksi atau dibuat, dengan aspek keekonomian atau komersialisasi tidak menjadi perhatian. Hal ini bisa kita ketahui dari komentar mereka pada umumnya bahwa apa yang mereka produksi adalah lebih baik atau bisa bersaing dengan apa yang ada dipasaran. Sedangkan pebisnis biasanya bergerak dari dinamika pasar yang ada, lalu mencari peluang tentang produk apa yang masih dibutuhkan pasar. Selanjutnya mereka akan menangkap peluang tersebut dan ketika volume usaha tersebut cukup besar, pada umumnya mereka akan menekuni usaha tersebut lebih serius. Lalu bagaimana kaitannya dengan produksi?  Ketika mereka telah mampu mengisi kebutuhan pasar tersebut, baru selanjutnya mereka akan mengusahakan produksi sendiri jika dianggap akan memberi keuntungan lebih besar. Berbagai peluang potensi kebutuhan akan berbagai produk baru di pasaran juga biasanya telah dipetakan oleh kalangan pebisnis.

Ada titik temu antara peneliti dan pebisnis tentang sudut pandang melihat potensi kebutuhan akan produk baru. Dalam banyak kasus biasanya ada banyak kecocokan dalam sudut pandang tersebut. Tetapi untuk menjembatani antara kalangan peneliti dan pebisnis kadang juga tidak mudah, bisa saja terkait faktor teknis maupun faktor non-teknis lainnya. Pebisnis yang melakukan penelitian untuk pengembangan suatu produk juga sering kita temui, dan juga peneliti yang ingin mengembangkan inovasinya sampai tataran bisnis. Tetapi ada baiknya juga peneliti mencari info tentang kondisi pasar sehingga apa yang menjadi topik penelitiannya tidak “diawang-awang” tetapi bisa sejalan dengan kebutuhan pasar tersebut. Di sisi yang lain pebisnis juga tidak ada salahnya berkomunikasi dengan kalangan peneliti, karena ide dikepalanya bisa jadi adalah hal yang bisa dilakukan dan mudah di level penelitian. Karakteristik pada wilayah komersialisasi  berbeda dengan karakteristik penelitian pengembangan produk baru, sehingga pada akhirnya bisa saja terjadi sinergi antara kalangan peneliti dan pebisnis tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar