Proses produksi biogas mudah dan mendukung program lingkungan berupa menghindari gas CH4 atau methana (methane avoidance) yang terbentuk ketika fermentasi di alam . Gas metana juga memiliki potensi dampak lingkungan lebih besar dibandingkan dengan gas karbondioksida (CO2). Skala produksi biogas juga dilakukan pada skala kecil dan ini sudah banyak dibuat dibanyak tempat. Walaupun karakteristik implementasi unit biogas skala kecil berbeda dengan skala besar, bukan berarti bahwa implementasi unit biogas skala kecil tidak menemui sejumlah rintangan yang berarti di lapangan.
Produksi biogas pada skala kecil umumnya memanfaatkan biogas yang dihasilkan sebagai bahan bakar sumber panas atau lampu penerangan berbahan bakar gas tersebut seperti petromax yang dulu banyak digunakan. Sumber bahan baku biogas itulah salah satu faktor utama yang membuat unit biogas tetap beroperasi, selain faktor-faktor lainnya tentunya. Sebuah pola integrasi antara perkebunan dan peternakan adalah salah satu cara supaya pasokan bahan baku biogas bisa berkesinambungan baik skala kecil maupun besar, sebagai contoh pada skala medium-besar pada pola integrasi kebun energi untuk produksi wood pellet dan peternakan sapi untuk produksi biogas. Perbandingan harga dengan bahan bakar lainnya yang tersedia dipasaran adalah faktor lain untuk implementasi unit biogas pada skala kecil karena penggunaannya sama-sama untuk bahan bakar. Dibandingkan dengan LPG, biogas memiliki kalor lebih rendah, pengotornya lebih banyak dan baunya juga terasa sedikit busuk terutama pada saat awal pembakaran yang kemudian perlahan mulai hilang.
Teknologi biogas sudah masuk ke Indonesia sekitar 25 tahun yang lalu tetapi implementasinya belum berkembang baik. Ketika telah masuk era produksi bahan kimia dari biomasa maka teknologi biogas besar kemungkinan akan mendapat perhatian besar termasuk implementasinya karena kemampuan teknologi ini menghasilkan gas metana.Percobaan atau penelitian ilmiah skala laboratorium bisa dilakukan untuk mengetahui proses biogas skala kecil dan pengamatan yang lebih detail termasuk percobaan dengan berbagai bahan baku limbah organik dan karakteristiknya. Setelah diketahui karakteristik proses dan biogas yang dihasilkan maka perbesaran kapasitas (scale up) menjadi lebih mudah dan akurat. Unit biogas skala laboratorium selain untuk penelitian baik fundamental maupun untuk keperluan scale up juga bisa digunakan untuk training bagi para operator yang akan mengoperasikan unit biogas atau siapa saja yang tertarik dengan biogas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar